TLii SUMUT | Deli Serdang – Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk, “ Pembentukan & Pengelolaan Koperasi Merah Putih “ yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Manajemen Pembangunan (LEMPAMAP) di kawasan wisata Berastagi, Sumatera Utara, menuai hasil di luar ekspektasi. Bimtek yang awalnya ditargetkan diikuti oleh 380 desa se-Kabupaten Deli Serdang, pada kenyataannya hanya dihadiri oleh 8 perwakilan desa, mayoritas berasal dari wilayah Tanjung Morawa.
Minimnya partisipasi peserta membuat panitia pelaksana “gigit jari” alias zonk. Kegiatan yang diharapkan menjadi ladang keuntungan bagi oknum tertentu, justru mendapat sorotan tajam dari praktisi hukum, aliansi mahasiswa, pengamat sosial dan media independen yang menyuarakan dugaan penyalahgunaan dana desa berkedok pelatihan peningkatan kapasitas.
Sorotan publik dan pemberitaan yang massif membuat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Deli Serdang angkat bicara. Pihak PMD menyatakan bahwa tidak pernah menerima pemberitahuan resmi mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut, baik secara tertulis maupun lisan. Artinya, kegiatan Bimtek ini berlangsung tanpa sepengetahuan dinas teknis terkait
APDESI Sumut Bantah Jadi Penggagas
Berhembus kabar bahwa kegiatan tersebut digagas oleh Ketua APDESI Sumut, Suparman. Namun saat dikonfirmasi media, ia membantah keterlibatan sebagai inisiator.
“Kami dari APDESI Sumut hanya bertugas melakukan pemantauan. Pelaksana kegiatan berada di bawah kendali APDESI Batik Kabupaten Deli Serdang,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Suparman juga mengungkapkan bahwa dalam dua kali pelaksanaan Bimtek oleh APDESI Batik Kabupaten, kondisi di lapangan dinilai tidak kondusif. Meski demikian, ia enggan menyebutkan secara rinci penyebab ketidakberhasilan tersebut.
Sementara itu, Ketua APDESI Batik Deli Serdang, Kariman, yang disebut sebagai pihak paling dekat dengan jajaran pejabat Pemkab, belum bisa dimintai tanggapan. Konfirmasi yang dilakukan awak media tidak berhasil karena yang bersangkutan kerap mengganti nomor telepon.
LEMPAMAP Akui Kecewa: “Terima Kasih Media”
Dari pihak penyelenggara, LEMPAMAP, melalui Direktur Kelembagaan Kurniawan, menyampaikan kekecewaannya terhadap situasi yang berkembang. Ia mengakui pemberitaan yang viral membuat kegiatan menjadi “lesu”.
Namun, Kurniawan juga menyampaikan apresiasinya—dengan nada satir—kepada insan pers yang dianggap telah “membumikan” kegiatan tersebut hingga hanya dihadiri segelintir peserta.
“Titip salam buat teman-teman media yang telah bekerja keras membangun opini masyarakat terhadap kegiatan yang hanya diikuti oleh 8 desa dari 380 undangan yang disebar,” tulis Kurniawan dalam pesan singkatnya.
“Hanya ucapan terima kasih yang bisa kami sampaikan. Semoga media di daerah kita semakin jaya. Merdeka.”
Red
Berita ini akan terus diperbarui seiring perkembangan informasi dan fakta-fakta di lapangan.