TLII>>Banda Aceh, 31 Agustus 2025 – Kapolda Aceh, Brigjen Pol Drs. Marzuki Ali Basyah, MM, menghimbau seluruh masyarakat Aceh untuk menciptakan rasa aman, menjaga perdamaian, serta tidak mudah terprovokasi oleh situasi nasional yang berkembang, terutama terkait aksi-aksi unjuk rasa di sejumlah daerah.

Dalam keterangannya, Kapolda menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan kerukunan di Tanah Rencong. Ia mengajak masyarakat Aceh untuk bersatu menjaga suasana damai di Bumi Serambi Mekkah.
> “Rasa aman akan lahir apabila semua pihak menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan yang telah lama tertanam dalam kehidupan masyarakat Aceh,” ujar Kapolda.
Ia juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi adat dan etika lokal yang tercermin dalam filosofi Aceh:
> “Adat bak Po Teumeureuhom, hukom bak Syiah Kuala, kanun bak Putroe Phang, reusam bak Laksamana”.
Falsafah ini, menurut Kapolda, merupakan panduan hidup damai dan tertib yang perlu dijaga dan dilestarikan bersama.
Kapolda Marzuki, yang merupakan putra Aceh lulusan Akpol 1991, menambahkan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian, namun merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
> “Jika memang ingin menyampaikan aspirasi melalui aksi, lakukanlah dengan cara yang baik, santun, dan saling menghormati. Hindari gesekan yang tidak perlu,” imbaunya.
Kapolda juga mengingatkan masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial, serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi karena berpotensi menimbulkan keresahan dan memecah belah persatuan.
> “Mari kita rawat kebersamaan, tolak segala bentuk provokasi, dan jadikan Aceh sebagai contoh daerah yang damai, religius, dan beradab,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kapolda mempertegas arahan dari Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bahwa Polri akan menindak tegas, profesional, dan terukur terhadap segala aksi anarkis yang mengganggu keamanan dan merusak fasilitas negara.
> “Kami berkomitmen untuk bertindak secara profesional dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Fokus utama kami adalah melindungi masyarakat, anggota, markas komando, asrama, serta fasilitas publik lainnya,” tegasnya.
Meski demikian, Kapolda menekankan bahwa Polri tetap menghormati kebebasan masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi. Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) serta mendukung upaya TNI-Polri dalam menciptakan stabilitas nasional.
> “Mari kita buktikan bahwa Aceh adalah tanah yang menjunjung tinggi etika dan adat,” tutup Kapolda.*[TU]

































