Diduga PNS Merangkap Wartawan Terjerat Laporan Polisi atas Narasi Visum Palsu ‎

Edi Marcell

- Redaksi

Jumat, 2 Mei 2025 - 16:30 WIB

2074 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Diduga PNS Merangkap Wartawan Terjerat Laporan Polisi atas Narasi Visum Palsu

‎

Diduga PNS Merangkap Wartawan Terjerat Laporan Polisi atas Narasi Visum Palsu ‎

‎TLII>>Bireuen, 30 April 2025 –Diduga seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Puskesmas Plimbang, Kabupaten Bireuen, Alfian Rasyid, yang merangkap sebagai wartawan Jurnal Investigasi Mabes, menjadi pusat kontroversi setelah dilaporkan ke polisi oleh dr. Nurul Aflah, dokter di puskesmas yang sama, atas dugaan pencemaran nama baik.

‎Laporan terkait video pendek di akun TikTok @alfianyan585 yang menuduh adanya rekayasa visum, menyebut nama dr. Nurul Aflah secara keliru. Kasus ini menambah daftar panjang masalah pegawai tersebut, yang dikenal dengan pemberitaan tidak jelas dan pelanggaran disiplin sebagai PNS.

Diduga PNS Merangkap Wartawan Terjerat Laporan Polisi atas Narasi Visum Palsu

‎ *Laporan Pencemaran Nama Baik*

‎Keterangan polisi menyebutkan bahwa dr. Nurul Aflah mengajukan laporan karena namanya disebut dalam video TikTok yang menyinggung rekayasa visum.

‎Seorang saksi menyatakan bahwa visum dimaksud diterbitkan oleh dokter lain, bukan dr. Nurul, namun video tersebut secara sengaja menyebut nama dokter tersebut.

‎Polres Bireuen masih menyelidiki laporan ini, dan pelaku belum memberikan tanggapan resmi.

‎ *Reputasi Buruk sebagai PNS dan Wartawan*

Baca Juga :  "Grab Kurangi Bonus Driver Taksi Online dan Ojol Jadi Rp 2,7 Miliar" ,

‎Pegawai ini memiliki rekam jejak bermasalah di Puskesmas Plimbang, termasuk ketidakhadiran, kinerja buruk, dan konflik dengan rekan kerja.

‎Beberapa teguran lisan dan tertulis telah diterima, dengan penilaian kinerja yang tidak diakui oleh atasan. “Dia sering memicu keributan, baik di Plimbang maupun di tempat tugas sebelumnya,” ungkap sumber internal puskesmas yang enggan disebutkan namanya.

‎Sebagai wartawan, pemberitaannya kerap menuai kritik. Video di akun TikTok @alfianyan585 sering menyoroti “drama kantoran” dengan narasi tidak jelas, memicu dugaan bahwa isu dimanipulasi untuk konflik personal.

‎Contohnya, pemberitaan dugaan korupsi gaji honorer di Satpol PP-WH Bireuen tidak melibatkan konfirmasi kepada bendahara Nona Erlia, SH, yang kemudian membantah tuduhan tersebut sebagai tendensius dan terkait konflik internal soal kendaraan operasional.

‎“Pemberitaan seperti ini tidak diverifikasi dan merusak kepercayaan publik terhadap media,” ujar Nona Erlia, SH.

‎ _Implikasi Hukum dan Etika_

‎Pemberitaan yang tidak memenuhi standar melanggar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, khususnya Pasal 5 yang menuntut akurasi dan keberimbangan.

Baca Juga :  MoU Perdagangan Pemko Langsa Dan Pemkab Bener Meriah

‎Kode Etik Jurnalistik juga mewajibkan verifikasi dan hak jawab narasumber, yang diabaikan dalam kasus Satpol PP-WH dan video TikTok. Jika terbukti mencemarkan nama baik dr. Nurul Aflah, pelaku dapat menghadapi Pasal 310 atau 311 KUHP tentang pencemaran nama baik, dengan ancaman hukuman hingga 4 tahun penjara, serta gugatan perdata atas kerugian immaterial.

‎Sebagai PNS, pelanggaran disiplin berulang melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021, yang dapat berujung pada sanksi seperti penurunan pangkat atau pemberhentian tidak hormat. Rangkap profesi tanpa izin resmi juga melanggar Pasal 17 PP tersebut tentang konflik kepentingan.

‎Kasus ini merusak kepercayaan publik terhadap Puskesmas Plimbang, media daring dan juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap PNS yang merangkap profesi jurnalistik.

‎Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pelaku atau pernyataan resmi dari Puskesmas Plimbang terkait status disiplin pegawai tersebut. Penyelidikan polisi atas laporan dr. Nurul Aflah masih berlangsung.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Penangkapan Pengedar Narkotika di Jalan Haji Anif, Desa Sampali
*Polresta Banda Aceh Ungkap Fakta Terbaru Kasus TPPO yang Ditangani, Dua Tersangka Buron*_
Satresnarkoba Polres Aceh Selatan Tangkap Residivis Narkoba, Sita 36,75 Gram Sabu
Satresnarkoba Polres Aceh Selatan Tangkap Residivis Narkoba Sita 36,75 Gram Sabu
Satuan Reserse Narkoba Polres Pelabuhan Belawan Amankan Perempuan Pengedar Shabu
FDK UIN Ar-Raniry Resmi Buka Program Studi Manajemen Haji dan Umrah
Darwati A. Gani Puji Polda Aceh atas Keberhasilan Mengungkap Kasus TPPO Anak Jaringan Internasional
Bea Cukai Lhokseumawe Bongkar Gudang yang diduga menimbun Barang Impor Ilegal, Temukan Motor Mewah Tanpa Dokumen

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 10:46 WIB

Ciptakan Lingkungan Kerja Bersih dan Tertib, Polres Aceh Selatan Gelar Gaktiplin Sambut Hari Bhayangk

Jumat, 27 Juni 2025 - 10:03 WIB

Polres Pelabuhan Belawan dan Personel BKO Polda Sumut Berhasil Cegah Tawuran di Kampung Kolam

Jumat, 27 Juni 2025 - 01:56 WIB

Sambut Hari Bhayangkara ke-79 Polres Aceh Besar Gelar Zikir dan Doa Bersama 

Jumat, 27 Juni 2025 - 01:52 WIB

Empat PJU, Satu Auditor, dan Dua Kapolres di Jajaran Polda Aceh Dimutasi, Ini Daftarnya

Jumat, 27 Juni 2025 - 01:50 WIB

BNN Banda Aceh Peringati HANI 2025: Perkuat Kolaborasi Menuju Kota BERSINAR

Jumat, 27 Juni 2025 - 01:45 WIB

Kodim 0101/KBA Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana: Warga Diajak Peduli, Siaga, dan Tanggap

Jumat, 27 Juni 2025 - 01:40 WIB

Kodim 0101/KBA Gandeng BNN, Gelar Edukasi Bahaya Narkoba bagi Prajurit dan Keluarga

Jumat, 27 Juni 2025 - 01:36 WIB

Letkol Inf Faurizal Noerdin Tegaskan Komitmen Kodim 0101/KBA Perangi Ancaman Narkoba

Berita Terbaru

NASIONAL

Polsek Kluet Tengah Salurkan Bantuan Sosial

Jumat, 27 Jun 2025 - 10:52 WIB

ACEH

Polsek Kluet Tengah Salurkan Bantuan Sosial

Jumat, 27 Jun 2025 - 10:47 WIB

error: Content is protected !!