“Santai tapi Serius: Kasus Nasi Basi Jadi Peringatan,“Fahmi Sahab: Anak Sehat, Ekonomi Hidup, MBG Harus Dijalankan dengan Serius”

REDAKSI

- Redaksi

Sabtu, 20 September 2025 - 13:33 WIB

201,017 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TLii | Aceh | Blangkejeren, 19 September 2025 – Kang Juna Sang Reporter Seputar Gayo melakukan bincang-bincang santai bersama Wakil Ketua DPRK Gayo Lues, Fahmi Sahab, S.Pd, di Aroma Lauser Blangkejeren, Jumat sore. Obrolan hangat ini membahas persoalan yang tengah viral di media sosial, yaitu temuan nasi basi dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 6 Blangkejeren dan SMA Negeri 1 Blangkejeren, yang terjadi pada Jumat, 12 September 2025 lalu.Tanya – Jawab Podcast

Kang Juna:

Pak Fahmi, masyarakat masih ramai memperbincangkan soal video viral nasi basi di sekolah. Bagaimana pandangan DPRK terkait persoalan ini?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Fahmi Sahab:

Program MBG ini sebenarnya gagasan Presiden Prabowo yang luar biasa. Ada dua tujuan besar: pertama, memenuhi gizi anak-anak sekolah agar prestasi belajar meningkat; kedua, menggerakkan roda perekonomian daerah. Artinya, program ini tidak hanya soal makan siang gratis, tapi juga bagaimana bahan pangan lokal bisa dimanfaatkan dan masyarakat sekitar ikut merasakan manfaatnya.

 

Namun, munculnya kasus nasi basi ini jelas memprihatinkan. Artinya ada masalah serius dalam pengawasan dan pelaksanaan di lapangan. Kalau tidak segera dievaluasi, program yang bagus ini bisa gagal hanya karena lemahnya manajemen.

 

Kang Juna:

Jadi soal kualitas makanan yang kurang terjaga itu sebenarnya tanggung jawab siapa, Pak?

 

Fahmi Sahab:

Nah, ini yang harus diperjelas. Misalnya soal pembagian makanan ke kelas-kelas, apakah itu tugas guru? Saya kira tidak. Sebagai mantan Ketua PGRI Gayo Lues, saya paham betul bahwa tidak ada regulasi yang mewajibkan guru membagi makanan. Kalau semua serba tidak jelas, akhirnya ketika ada masalah, pihak-pihak hanya saling lempar tanggung jawab.

 

Kita perlu dudukkan bersama: siapa yang bertugas mengolah makanan, siapa yang mengawasi, siapa yang membagikan, dan siapa yang bertanggung jawab kalau ada kendala. Itu harus terang benderang.

 

Kang Juna:

Langkah apa yang DPRK dorong agar masalah ini tidak terulang lagi?

 

Fahmi Sahab:

DPRK mendorong Pemkab Gayo Lues untuk segera memanggil semua Kepala SPPG (Satuan Pengelola Program Gizi). Mereka harus duduk bersama dinas terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan instansi lainnya. Selama ini, kabarnya Pemkab sendiri tidak pernah benar-benar tahu bagaimana sistem kerja SPPG. Tidak ada komunikasi yang jelas.

 

Kalau begitu terus, ya wajar saja ada masalah di lapangan. Maka kami minta ada forum resmi untuk menyamakan persepsi dan menyepakati sistem kerja. Dengan begitu, ke depan jelas siapa bertanggung jawab di setiap tahapan.

 

Kang Juna:

Kalau soal ekonomi daerah yang jadi tujuan MBG, apakah selama ini sudah berjalan sesuai harapan?

 

Fahmi Sahab:

Potensinya besar sekali. Kalau bahan makanan didatangkan dari petani lokal, pedagang sayur, atau pelaku UMKM di Gayo Lues, tentu akan menggerakkan perekonomian masyarakat. Tapi kalau pelaksanaannya asal-asalan, manfaat ekonomi itu tidak akan tercapai. Jadi selain evaluasi teknis, kita juga ingin memastikan program ini benar-benar berpihak kepada masyarakat lokal.

 

Kesimpulan

Melalui bincang santai ini, Wakil Ketua DPRK Gayo Lues menegaskan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) harus dijaga dengan baik. DPRK meminta intervensi langsung Pemkab, koordinasi lintas dinas, serta transparansi peran SPPG agar kejadian nasi basi tidak terulang lagi.

 

Menurutnya, jika pengawasan kuat dan tupoksi jelas, maka program MBG tidak hanya mampu meningkatkan gizi dan prestasi siswa, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat Gayo Lues.

 

📰 Reporter: Kang Juna – Seputar Gayo

Berita Terkait

Polairud dan Tim SAR Gabungan Maksimalkan Evakuasi Korban Banjir di Sibolga–Tapteng
Sat Brimob Polda Sumut Berikan Layanan Kesehatan dan Evakuasi Korban Banjir di Kuala Bekala
Ops Zebra Toba 2025, Sat Lantas Polres Pematangsiantar Sosialiasi di Jalan Parapat
TAGANA dan TKSK Bergerak Cepat Tangani Banjir, Wakil Bupati Aceh Besar Cek. Kesiapan
Penanganan Cepat Bencana Taput: 9 Warga Ditemukan Meninggal, 31 Masih Dicari, 134 Mengungsi
Banjir Lumpuhkan Arteri Binjai-Medan, Polda Sumut Hadir Berikan Solusi Lewat Pengawalan di Tol
Update Terbaru Bencana Sumatera Utara: 221 Kejadian, 212 Korban, Polri Maksimalkan Penanganan di Lapangan
Polda Sumut Update Penanganan Bencana: 148 Kejadian di 12 Kab/Kota, 1.030 Personel Dikerahkan

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 08:16 WIB

Polairud dan Tim SAR Gabungan Maksimalkan Evakuasi Korban Banjir di Sibolga–Tapteng

Jumat, 28 November 2025 - 08:11 WIB

Sat Brimob Polda Sumut Berikan Layanan Kesehatan dan Evakuasi Korban Banjir di Kuala Bekala

Kamis, 27 November 2025 - 19:05 WIB

Ops Zebra Toba 2025, Sat Lantas Polres Pematangsiantar Sosialiasi di Jalan Parapat

Kamis, 27 November 2025 - 16:44 WIB

Penanganan Cepat Bencana Taput: 9 Warga Ditemukan Meninggal, 31 Masih Dicari, 134 Mengungsi

Kamis, 27 November 2025 - 16:32 WIB

Update Terbaru Bencana Sumatera Utara: 221 Kejadian, 212 Korban, Polri Maksimalkan Penanganan di Lapangan

Kamis, 27 November 2025 - 16:24 WIB

Polda Sumut Update Penanganan Bencana: 148 Kejadian di 12 Kab/Kota, 1.030 Personel Dikerahkan

Rabu, 26 November 2025 - 23:47 WIB

Peningkatan Stabilitas Keamanan, Lapas Tebing Tinggi Lakukan Koordinasi Dengan Polda Sumut

Rabu, 26 November 2025 - 23:38 WIB

Di tengah Cuaca Ekstrim, Lapas Padangsidimpuan Tingkatkan Kontrol Blok Hunian

Berita Terbaru