Seni tradisional ‘Rapa’i Uroh’ pada ajang Gebyar Budaya Aceh Timur tahun 2025, (Foto : Istimewa)
TIMELINES INEWS INVESTIGASI| LANGSA
Kota Langsa – Seiring dengan gejolak perkembangan zaman yang semakin pesat dan ditengah kuatnya pengaruh budaya asing, giat nan semangat pelestarian budaya Aceh kembali menyala lewat kegiatan istimewa Workshop Musik Tradisi “RAPA’I UROH” pada ajang Gebyar Budaya Aceh Timur tahun 2025.
Workshop Musik Tradisi “RAPA’I UROH” difasilitasi dan didukung penuh oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Provinsi Aceh, ujar Koordinator pelaku seni ‘Rapa’I Uroh’ Ulul Al Zikri kepada Timelinesinews.com, pada Rabu 5 November 2025.
Tidak hanya itu, Gebyar Budaya tersebut juga turut didukung oleh Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur melalui Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) 2025.
Sehingga, acara itu menjadikan sebagai titik terang dalam melestarikan dan menghidupkan kembali ritme khas budaya Aceh ditengah gelombang perkembangan budaya asing yang terus menggerus Budaya Lokal, sebut Ulul.
Workshop ini bukan sekadar ajang belajar musik, melainkan menjadi ladang inspirasi dan ruang eksplorasi bagi para pecinta seni tradisional untuk mendalami kekayaan budaya rapa’i, alat musik yang menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat Aceh.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta diajak menyelami keunikan teknik permainan, ragam ekspresi, serta filosofi yang membumi di tiap pukulan rapa’i yang sudah turun-temurun diwariskan dan mengalir dalam setiap nadi darah masyarakat Aceh.
Puncak dari rangkaian kegiatan ini ditandai dengan penampilan spektakuler di Gebyar Budaya Aceh Timur 2025, panggung yang memukau dan jadi panggung kebanggaan bagi warisan budaya lokal.
Pada penampilan tersebut, getaran rapa’i mengalun meriah, menyatukan energi generasi muda dan para budayawan dalam harmoni penuh semangat kebersamaan.
“Kami hadirkan workshop ini, sebagai bukti komitmen untuk menjaga api budaya tetap menyala, sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dalam merayakan identitas Aceh yang kaya dan berkarakter,” pungkas Ulul.
Workshop “RAPA’I UROH” kesenian musik tradisional Aceh adalah wujud nyata bahwa tradisi bukan hanya masa lalu, sudah menjadi tugas kita sebagai pewaris untuk meneruskan dan menjaga serta menyemarakkan hingga Adat Budaya kita tetap kekal dimasa yang akan datang, imbuh Ulul.





































