IMPIAN BINAR

PUTRI RAHMAWATI

- Redaksi

Rabu, 9 Oktober 2024 - 17:14 WIB

20261 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi epsikologi.com

TIMELINES,INEWS

By: Heni Simba

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Binar selalu merasa ada panggilan batin untuk memahami jiwa manusia. Mimpinya untuk menjadi seorang psikolog sudah tertanam sejak kecil. Alasan mengapa ia ingin menjadi psikolog karena ia tahu tidak didengar itu sangat menyakitkan, semenjak itu, ia akan berusaha menjadi pendengar yang baik.

Namun, jalan menuju impiannya itu tidak selalu mulus seperti yang ia bayangkan. Tidak ada yang mendukung impian Binar waktu itu. Orang tuanya tidak menyetujui untuk ia mengambil kuliah jurusan psikologi dan menyarankan yang lain saja. Seringkali ia dianggap aneh oleh teman-temannya. Ia mendapatkan berbagai macam bentuk ejekan.

“Psikolog? Kerjaan macam apa itu? Itu mah, kerjaan orang gila! Hahaha,” ejek salah satu teman sekelasnya.

Meski begitu, Binar tidak akan menyerah. Ia terus menerus memantapkan hatinya dengan menghiraukan kata-kata mereka. Ia juga setiap hari meyakinkan kedua orang tuanya agar mendapatkan restu untuk berkuliah psikologi. Tak hanya itu saja usahanya, ia terus membaca buku-buku tentang psikologi, mengikuti seminar dan bahkan sebuah lembaga sosial. Ia berinteraksi dan memahami berbagai macam orang yang memiliki trauma.

Melihat kegigihan Binar, kedua orang tuanya akhirnya mengizinkan ia untuk berkuliah psikologi. Ayah dan ibunya juga memberikan dukungan serta motivasi kepadanya.

Setelah lulus SMA, Binar berhasil diterima di jurusan psikologi di Universitas Indonesia. Ia sangat bersemangat menjalani masa perkuliahannya, tetapi itu tak berlangsung lama, ia mulai merasa kesulitan. Materi kuliah yang semakin kompleks dan banyak tugas menumpuk membuatnya kewalahan. Ia sekarang jadi sering mengeluh dan terkadang juga ingin menyerah.

“Ya Allah, aku capek, kapan ini selesainya ya? Apa memang aku ngga pantes jadi psikolog?” gumamnya dalam hati. “Apa aku berhenti aja, ya?”

Di tengah kegelisahannya, tiba-tiba ponsel milik Binar berdering. Ternyata ibunya yang menelepon.

Ibunya menanyakan kabar Binar dan bagaimana kuliahnya. Ia pun menceritakan semua kegelisahannya pada ibunya. Ibunya pun menasehati dan memberikan support beserta motivasi kepada Binar.
“Kamu jangan nyerah, ya, Nak, semua orang pasti pernah mengalami kesulitan. Ingat dulu kamu mau jadi psikolog itu karena apa? Lihat juga perjuangan kamu dulu hingga sampai detik ini. Jangan buat semua ini jadi sia-sia, ya,” nasehat Ibu diseberang telepon sana. “Yang penting sekarang gimana kamu bangkit dan terus berusaha.”

Akhirnya Binar tersadar, ia mengingat kembali mengapa ia ingin menjadi seorang psikolog. Ia ingin membantu orang lain mengatasi masalah mereka dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Dengan semangat baru, Binar kembali fokus pada studinya.

Setelah sekian purnama, akhirnya Binar lulus kuliah, gelar S.Psi. pun tersemat di namanya “Ellara Binaraini, S.Psi” dengan bangga dan terharu ia dan kedua orang tuanya sekarang, ia tak menyangka bisa menyelesaikan kuliah setelah melewati berbagai macam rintangan.

Binar sekarang bekerja di sebuah klinik psikologi miliknya sendiri. Ia merasa sangat bersyukur bisa mewujudkan impiannya. Ini semua berkat usaha dan kegigihannya selama ini. Tak lupa juga ia berterima kasih kepada ayah dan ibunya, berkat mereka Binar bisa sampai di titik ini.

Setiap hari, Binar berinteraksi dengan pasien-pasiennya dari berbagai macam latar belakang, mendengarkan curhatan mereka, dan berusaha memberikan solusi atas masalah yang mereka hadapi.

Binar menyadari bahwa seorang psikolog tidak hanya tentang memberikan solusi, tetapi juga tentang memberikan harapan. Ia ingin agar setiap pasiennya merasa didengarkan dan dihargai.

Simpang Rimba, 9 Oktober 2024

Berita Terkait

Bangkit dari Keterpurukan, SD Negeri 4 Blangkejeren Kembalikan Cahaya Pendidikan Lewat Program BERSERI (Belajar Sepanjang Hari)
Tawa Kebahagiaan XII ¹ Bersama Sang Guru di  Ruangan Biologi
Dibalik Tegasnya Ibu Laura,S.Pd
Bunga Di tengah Badai
Terima Kasih, Pak Karoma Bapak Wali Kelas Kami, XII¹
CITA-CITA KU DI MASA DEPAN
SEMENJAK MAMA DAN PAPA KU BERPISAH
Mengecewakan
Tag :

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 22:07 WIB

Kanwil Kemenkumham Sumut Berikan Pelatihan Paralegal untuk Meningkatkan Akses Layanan Hukum Di Desa/Kelurahan”

Senin, 10 November 2025 - 21:01 WIB

Menuju Pengadaan BAMA yang Akuntabel, Lapas Tebing Tinggi Ikuti Arahan Dirjenpas Kemenimipas

Senin, 10 November 2025 - 19:04 WIB

Peringati Hari Pahlawan, Frontliner KAI Sumut Kenakan Kostum Pejuang Dan Bagikan Hadiah Kejutan untuk Pelanggan

Senin, 10 November 2025 - 18:29 WIB

Lapas Padangsidimpuan Gelar Pembukaan Skrining ACF Rontgen Dada Bekerjasama Dengan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan

Senin, 10 November 2025 - 18:05 WIB

Lapas Perempuan Medan Gelar Upacara Hari Pahlawan 2025 Dengan Khidmat

Senin, 10 November 2025 - 17:36 WIB

Rutan Kelas I Labuhan Deli Gelar Aksi Donor Darah dalam Rangka Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ke-1

Senin, 10 November 2025 - 17:24 WIB

Rutan Kelas I Labuhan Deli Gelar Pengobatan Gratis Di Hari Bakti Kemenimipas ke-1

Senin, 10 November 2025 - 16:45 WIB

Rutan Tanjung Pura Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025 Dengan Khidmat

Berita Terbaru