Lupakan Kami Setelah Berjuang? Seruan untuk Menghidupkan Kembali Pahlawan Perempuan Aceh

Edi Marcell

- Redaksi

Senin, 21 April 2025 - 14:17 WIB

20286 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lupakan Kami Setelah Berjuang? Seruan untuk Menghidupkan Kembali Pahlawan Perempuan Aceh

Lupakan Kami Setelah Berjuang? Seruan untuk Menghidupkan Kembali Pahlawan Perempuan Aceh

TLII>>Aceh – Seluruh penjuru negeri larut dalam perayaan Hari Kartini pada 21 April Poster-poster bertema emansipasi perempuan bertebaran di media sosial, kantor pemerintahan, hingga sekolah-sekolah. Semangat perjuangan Kartini dikutip ulang dalam pidato-pidato formal yang sayangnya lebih banyak bersifat simbolik. Namun di tengah euforia tersebut, sebuah kenyataan pahit menyelinap: kita seolah lupa pada pahlawan perempuan dari Aceh, para pejuang yang tak kalah berjasa dan layak dikenang dengan kebanggaan yang sama.

Lupakan Kami Setelah Berjuang? Seruan untuk Menghidupkan Kembali Pahlawan Perempuan Aceh

Siapa yang masih ingat pada Cut Nyak Dhien, Cut Nyak Mutia, atau Laksamana Keumalahayati? Nama-nama ini dulu menggetarkan barisan musuh dan menjadi simbol keberanian perempuan di medan perang. Mereka bukan hanya bagian dari sejarah Aceh, tetapi juga bagian dari sejarah besar bangsa ini. Namun mengapa nama mereka begitu sunyi setiap kali bangsa ini memperingati perjuangan perempuan?

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yang lebih menyedihkan, sikap diam pemerintah Aceh seolah ikut melanggengkan lupa ini. Tidak ada peringatan hari lahir, tidak ada gerakan budaya, tidak ada narasi yang mengangkat mereka ke permukaan. Cut Nyak Dhien lahir pada 12 Mei 1848, Cut Nyak Mutia pada 15 Februari 1870, dan Keumalahayati pada 1 Januari 1550. Semua ini tercatat dalam sejarah, namun jarang kita melihat atau mendengar upaya konkret untuk mengabadikan tanggal-tanggal tersebut dalam bentuk penghormatan yang layak.

 

Apakah nilai sejarah dan identitas Aceh sedemikian remeh di mata penguasa? Apakah para pemangku kebijakan terlalu sibuk mengejar ambisi pribadi hingga lupa pada darah dan air mata yang pernah tertumpah untuk mempertahankan tanah ini?

 

Mengangkat kembali nama-nama pahlawan perempuan Aceh bukanlah tindakan yang berlebihan, melainkan langkah penting untuk menjaga identitas dan harga diri daerah ini. Perjuangan mereka adalah pondasi dari kebebasan yang kita nikmati hari ini, dan melupakan mereka adalah bentuk pengkhianatan terhadap sejarah kita sendiri.

 

Kita tidak menolak peringatan Hari Kartini. Tapi keadilan sejarah menuntut agar penghargaan yang sama diberikan kepada pahlawan perempuan lain dari seluruh pelosok negeri. Perjuangan bukan milik satu nama saja, dan emansipasi bukan monopoli satu tokoh saja.

 

Kini saatnya masyarakat Aceh bangkit. Kita tidak bisa terus menunggu uluran tangan pemerintah yang tak kunjung datang. Mari galang kesadaran bersama, mulai dari sekolah, komunitas, hingga media lokal. Mari tuntut pengakuan yang layak atas jasa pahlawan kita. Karena bangsa yang besar bukan hanya bangsa yang mengenang pahlawannya—tetapi juga bangsa yang tidak membiarkan sebagian dari mereka terlupakan.

Berita Terkait

280 Guru SMP Rayon 02 Aceh Utara Ikuti Uji Baca Al-Qur’an
Ceramah Abana Menghangatkan Suasana, Meski Diguyur Hujan Deras Jamaah Tetap Bertahan.
Aipda Rosita Rahayu, Sosok Polwan Dalam Misi Perdamaian Aceh
Cabor Pordi Aceh Resmi Terbentuk, Ini Susunan Pengurusnya
Menapaki Jalan Panjang, Menjemput Mimpi
Peringati Maulid Nabi, Gp. Sidorejo Gelar Tausiah Islami dan Santuni Anak Yatim
Polres Aceh Selatan Gelarkan Jumat Curhat Serta Dengarkan Aspirasi Warga dan Sampaikan Pesan Kamtibmas
Perkuat Iman dan Semangat Tugas, Polres Aceh Selatan Laksanakan Do’a Bersama

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:36 WIB

Mahasiswa UIN Sumatera Utara Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat di Lapas Kelas IIA Binjai

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:26 WIB

Lapas Kelas IIA Binjai Ikuti Sosialisasi Penilaian Maladministrasi Pelayanan Publik Tahun 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:16 WIB

Kontrol Blok Hunian dan Area SAE, Lapas Narkotika Langkat Tegakkan Keamanan dan Dukung Program Kemandirian

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:01 WIB

Semangat Jumat Bersih, Petugas Lapas Narkotika Langkat Rutin Menjaga Kebersihan Di Lingkungan Sekitar

Jumat, 10 Oktober 2025 - 16:47 WIB

Lapas Kelas I Medan Dan Nippon Paint Jalin Kerja Sama, Gelar Pelatihan Kemandirian Pengecatan Dan Revitalisasi Fasilitas

Jumat, 10 Oktober 2025 - 15:20 WIB

Pelindo Multi Terminal Terapkan CSMS, Perkuat Budaya Keselamatan di Lingkungan Pelabuhan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 21:56 WIB

Karutan Tanjung Pura Lakukan Kunjungan ke Kejari, PN, Dan BNN Langkat Perkuat Sinergitas APH

Kamis, 9 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Rutan Kelas I Medan Hadirkan Program Hypnotherapy Dalam Rehabilitasi Narkoba

Berita Terbaru