Optimalisasi Kemandirian Ibu Hamil Cegah Stunting Melalui Inovasi Kukis Ikan Kembung

RIO ANDRIAN

- Redaksi

Sabtu, 26 Juli 2025 - 20:31 WIB

20164 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIMELINESINEWS-INVESTIGASI.com | TANGERANG, BANTEN – Tim dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Widya Dharma Husada (WDH) Tangerang melakukan terobosan dalam dunia kesehatan masyarakat dengan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang inovatif.

Mereka mengubah ikan kembung menjadi kukis bergizi tinggi sebagai senjata melawan stunting. Komoditas perikanan ikan kembung sangat mudah ditemukan di pasar tradisional.

Program “Optimalisasi Kemandirian Ibu Hamil dalam Pencegahan Stunting melalui Inovasi Pangan Lokal Berbasis Kukis Ikan Kembung” ini digelar di Desa Pagedangan Udik, Kronjo, Tangerang, Banten.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan yang merupakan bagian dari Hibah Kemendikti-Saintek 2025 Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini berhasil menarik perhatian 48 ibu hamil dan kader dari tujuh posyandu.

“Pengabdian ini kami laksanakan untuk membangun kesadaran dan kemandirian ibu hamil dalam pencegahan stunting melalui pemanfaatan pangan lokal,” ujar Rohanah, S.ST., S.KM., M.KM., ketua tim PkM.

Keberhasilan program ini tidak lepas dari sinergi yang terjalin antara tim dosen STIKes WDH dengan berbagai pihak lokal.

Kepala desa, kepala puskesmas, pengelola posyandu, hingga penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bahu-membahu mewujudkan visi bersama: memutus mata rantai stunting di tingkat akar rumput.

Strategi pendekatan yang dipilih pun sangat kreatif. Tim dosen menerapkan metode pembelajaran bertahap yang dimulai dari edukasi dasar hingga praktik langsung pembuatan produk dan pemasarannya.

Tahap pertama dilaksanakan pada 5 Juli 2025 dengan penyuluhan gizi seimbang dan pencegahan stunting.

“Protein merupakan zat gizi esensial bagi ibu hamil. Kekurangan gizi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan stunting,” tambah Muayah, salah satu pemateri dalam sesi edukasi tersebut.

Pertemuan kedua pada 12 Juli 2025 menjadi momen paling ditunggu para peserta. Tim dosen menggelar cooking class yang memungkinkan ibu hamil, kader dan anggota PKK mempraktikkan langsung pembuatan kukis ikan kembung.

“Kami ingin menunjukkan bahwa ikan kembung, yang mudah didapat di Pagedangan Udik, dapat diolah menjadi camilan sehat dan lezat. Kukis ikan ini bukan hanya bergizi tetapi juga mudah dibuat di rumah sehingga bisa menjadi pilihan camilan untuk anak-anak,” ungkap Ns. Rafika Dora Wijaya, S.Kep., M.Kep., pemateri utama dalam sesi tersebut.

Antusiasme peserta terlihat jelas saat mereka berhasil memproduksi kukis ikan kembung pertama mereka.

Wajah-wajah penuh sukacita terpancar ketika melihat hasil karya yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan protein dan nutrisi penting untuk pertumbuhan optimal anak.

Program ini tidak berhenti pada aspek gizi semata. Tim dosen menyadari bahwa pemberdayaan ekonomi merupakan kunci keberlanjutan program pencegahan stunting.

Karena itu, mereka menyelenggarakan sesi khusus pelatihan pengemasan produk yang dipimpin langsung oleh Rohanah.

“Kemasan yang menarik dan higienis dapat meningkatkan daya tarik serta nilai jual produk olahan pangan lokal. Ibu-ibu perlu memahami cara mengemas produk secara sederhana namun profesional agar siap dipasarkan,” papar Rohanah saat memandu pelatihan pengemasan.

Puncak program dilaksanakan pada 26 Juli 2025 dengan workshop branding produk yang menjadi andalan.

Para peserta diajari membuat toko online, teknik fotografi produk yang menarik, penggunaan aplikasi Canva untuk desain hingga pembuatan akun toko online.

Materi ini bertujuan mengangkat nilai ekonomi hasil olahan pangan lokal sekaligus mempersiapkan para ibu hamil menjadi wirausaha mandiri.

Kepala Desa Pagedangan Udik Astri Apriyanti, S.Pd., S.IP., memberikan apresiasi tinggi terhadap program inovatif ini.

“Kami berterima kasih kepada tim PkM karena kegiatan ini memberikan dampak nyata. Tidak hanya meningkatkan pengetahuan gizi ibu hamil tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam peluang ekonomi melalui olahan ikan kembung,” ucap Astri Apriyanti dengan penuh antusias.

Dukungan pemerintah desa ini menjadi angin segar bagi keberlanjutan program. Komitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi kegiatan lanjutan menunjukkan keseriusan dalam memutus mata rantai stunting di wilayah tersebut.

Komitmen tim dosen STIKes WDH terhadap keberlanjutan program terbukti dengan penyerahan paket peralatan lengkap kepada peserta.

Rohanah secara simbolis menyerahkan seperangkat alat pembuatan kukis yang terdiri dari oven listrik, mixer, timbangan digital, spatula, loyang dan mangkuk besar.

Tidak hanya peralatan, peserta juga menerima bahan baku pembuatan kukis seperti tepung, telur, mentega dan olahan ikan kembung yang sudah dikemas.

Paket pengemasan produk berupa plastik kemasan, stiker label dan desain branding siap cetak juga disertakan untuk mendukung aspek pemasaran.

“Kami tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga fasilitas pendukung agar para ibu hamil bisa langsung mempraktikkan keterampilan yang mereka pelajari. Ini adalah bentuk nyata dari pemberdayaan,” imbuh Rohanah saat penyerahan peralatan.

Selain itu, peserta juga mendapat video tutorial pembuatan kukis ikan sebagai panduan berkelanjutan.

Materi digital ini memungkinkan mereka mengulang proses pembelajaran kapan saja dan membagikannya kepada ibu hamil lain di komunitas mereka.

Respons positif tidak hanya datang dari peserta langsung, tetapi juga dari para kader posyandu yang hadir.

“Kami sangat terbantu, apalagi alat-alat ini bisa digunakan bersama untuk pelatihan lanjutan atau produksi skala kecil,” ucap salah satu peserta dengan penuh syukur.

Program ini merupakan kegiatan pengabdian perdana di Desa Pagedangan Udik, namun dampaknya sudah terasa signifikan.

Rencana kunjungan lanjutan ke setiap posyandu untuk memantau keberlanjutan program menunjukkan komitmen jangka panjang tim dosen dalam mendampingi masyarakat.

Tim juga melakukan evaluasi menyeluruh melalui wawancara dengan kader posyandu terkait pemahaman dan keterampilan yang mereka peroleh setelah pelatihan.

Hal ini penting untuk mengukur efektivitas program dan merumuskan strategi pengembangan ke depan.

Kegiatan PkM ini tidak sekadar program temporer, tetapi dirancang sebagai investasi jangka panjang untuk pembangunan berkelanjutan.

Dengan fokus pada edukasi dan praktik nyata, program ini mendorong keberlanjutan di tingkat lokal yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Aspek peningkatan gizi, pemberdayaan perempuan dan pengurangan angka stunting di wilayah perdesaan menjadi pilar utama yang ingin dicapai.

Pendekatan holistik yang menggabungkan aspek kesehatan, ekonomi dan teknologi digital menjadikan program ini model yang dapat direplikasi di daerah lain.

Dengan dukungan fasilitas dan pelatihan terpadu, kegiatan PkM STIKes WDH ini membuktikan bahwa inovasi sederhana dari bahan lokal dapat menjadi solusi kompleks masalah stunting.

Lebih dari itu, program ini menunjukkan bagaimana pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dapat dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. ***

Berita Terkait

Muay Thai Busoe Lhokseumawe Kantongi 7 Tiket ke PORA Aceh Jaya 2026.
TKIT Vinca Rosea Ajak Anak Mengenal Radio dari Dekat di RRI Lhokseumawe
FDK UIN Ar-Raniry dan PPSK USM Pulau Pinang Gelar Bakti Sosial di Ie Seum
Ketua Harian KONI Aceh Tengah Lepas Kontingen Muaythai ke Prapora 2025
Cek Min Lepas Kontingen Muaythai Pidie Menuju Prapora 2025
Kapolda Aceh Terima Audiensi Civitas Akademika UNPRI
KETUA KOMITE SMA NEGERI PERISAI BANTAH ADANYA PUNGUTAN IURAN SPP
388 Mahasiswa Universitas Gunung Leuser Diwisuda, Bupati Aceh Tenggara Apresiasi Kemajuan Dunia Pendidikan

Berita Terkait

Rabu, 26 November 2025 - 22:55 WIB

Advokat Marthin Lase, SH, C.PS, Soroti Dugaan Tangkap Lepas 4 ABK KM Aqil Jaya Dan 10 PMI ilegal Oleh imigrasi Tanjungbalai Asahan

Rabu, 26 November 2025 - 13:38 WIB

KN SAR SANJAYA Berhasil Evakuasi KM Jaya Mandiri 5 Yang Karam Di Perairan Kuala Tanjungbalai Asahan

Selasa, 25 November 2025 - 19:58 WIB

Aksi Serbu Memanas Di Kantor Imigrasi Tanjungbalai Asahan, Ketua Bung Adam Panjat Pagar Dan Buka Baju

Selasa, 25 November 2025 - 17:38 WIB

Aksi SERBU Memanas Di Kantor Imigrasi Tanjungbalai Asahan, Bung Adam Panjat Pagar Dan Buka Baju

Selasa, 25 November 2025 - 13:21 WIB

Imigrasi klas II TPI Tanjungbalai Asahan Cacat Prosedur Terkait Tangkap Lepas 10 PMI Ilegal Dan 4 ABK

Senin, 24 November 2025 - 16:31 WIB

TNI AL Lanal TBA Gagalkan Penyelundupan 1,5kg Sabu Di Pesisir Bagan Asahan

Sabtu, 22 November 2025 - 10:09 WIB

Ketua SERBU Soroti Kinerja Lanal Tanjungbalai Asahan Harus Bertanggung Jawab Atas Penanganan Ball Press

Jumat, 21 November 2025 - 18:01 WIB

SERBU Gelar Aksi Demo Siram Diri pakai Air Limbah,Desak Penutupan Gudang Ikan Asin UD MATAK Yang Diduga Cemari Lingkungan

Berita Terbaru