TIMELINES iNEWS Investigasi | Banda Aceh- Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dari Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis (18/9). Mereka memprotes kebijakan manajemen rumah sakit yang diduga melakukan pemotongan jasa medis secara sepihak.

Aksi yang berlangsung di halaman utama RSUDZA itu diikuti oleh berbagai elemen tenaga kesehatan, mulai dari perawat, bidan, hingga tenaga medis lainnya. Para peserta aksi membawa sejumlah poster bertuliskan protes dan tuntutan, salah satunya berbunyi: “Jadi pemimpin harus adil, jangan hanya peduli profesi sendiri.”
Tuntut Audit Tim Remunerasi_
Para pengunjuk rasa menyuarakan keprihatinan terhadap sistem pembagian jasa medis yang dinilai tidak adil. Menurut mereka, selama ini hanya satu profesi tertentu yang mendapat porsi penghasilan tertinggi, sementara profesi lain yang juga bekerja 24 jam merasa tidak mendapatkan imbalan yang setimpal.
“Kami menuntut keadilan. Jangan lagi ada pemotongan sepihak. Kami sudah terlalu lama diam dan diperlakukan tidak adil,” ujar salah satu Nakes peserta aksi.

Para nakes juga mendesak agar manajemen rumah sakit segera melakukan audit terhadap tim pembagian remunerasi. Mereka berharap sistem yang lebih transparan dan adil bisa segera diterapkan agar tidak menimbulkan kecemburuan antarprofesi.
Manajemen Belum Memberikan Tanggapan
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RSUDZA belum memberikan tanggapan resmi atas aksi dan tuntutan yang disuarakan para tenaga kesehatan. Sementara itu, aksi protes masih terus berlangsung dengan penjagaan dari pihak keamanan rumah sakit untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Aksi ini menjadi sorotan publik, mengingat RSUDZA merupakan rumah sakit pendidikan dan rujukan utama di Provinsi Aceh, yang seharusnya menjadi contoh dalam pengelolaan sumber daya manusia secara profesional dan adil. *[TU]