TLii >>> PIDIE JAYA – Hanya gara-gara lembu, suasana tenang di Gampong Peurade, Kecamatan Pante Raja, mendadak ricuh Minggu malam (21/9/2025). Dua kubu warga terlibat cekcok hingga adu jotos setelah hewan ternak milik LM (20) masuk ke pekarangan rumah IW (22).
Tak terima, IW bersama abangnya FR (28) melayangkan protes keras. Ucapan panas pun tak terbendung hingga berujung perkelahian ringan. Situasi semakin memanas sebelum akhirnya ditengahi aparat gampong dan pihak kepolisian.
Kanit Reskrim Polsek Pante Raja bersama Bhabinkamtibmas segera turun ke lokasi. Kapolsek, Keuchik Gampong Peurade, dan Tuha Peut turut hadir dalam mediasi yang digelar keesokan harinya.
Dalam pertemuan itu, IW dan FR mengakui kesalahan karena lebih dulu melontarkan kata-kata kasar yang menyulut emosi LM. IW pun menyampaikan permintaan maaf terbuka, yang diterima dengan lapang dada oleh LM. Kedua belah pihak akhirnya sepakat berdamai dan menandatangani surat pernyataan.
“Kalau ada yang ingkar, maka siap diproses hukum,” tegas Kasi Humas Polres Pidie Jaya, AKP Mahruzar Hariadi, Senin (22/9/2025).
Mahruzar menegaskan pentingnya musyawarah adat gampong sebagai jalan keluar konflik kecil di masyarakat. “Polri bersama perangkat gampong komit mendahulukan problem solving agar tidak berlanjut ke ranah pidana,” ujarnya.
Kini, suasana di Gampong Peurade kembali kondusif. Warga diimbau mengedepankan jalan damai sebelum api kecil berubah jadi bara yang sulit dipadamkan. (***)
Sumber: Humas Polres Pijay.

































