TIMELINES iNEWS Investigasi | ACEH BESAR – Kelangkaan gas LPG 3 kg kembali terjadi di sejumlah Kecamatan di Aceh Besar. Ironisnya, tabung bersubsidi ini tidak hanya langka di pangkalan resmi, tetapi juga dijual jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) di tingkat Warung pengecer. Kondisi ini menambah beban masyarakat kecil yang paling membutuhkan.

Namun yang seharusnya menjadi sorotan bukan hanya perayaan Maulid Nabi atau momen keagamaan lainnya sebagai penyebab kelangkaan. Masalah utama terletak pada tata kelola distribusi LPG 3 kg yang amburadul dan rawan penyimpangan.
Pemerintah bersama Pertamina dan aparat penegak hukum didesak untuk segera melakukan langkah-langkah konkret, antara lain:
1. Audit stok pangkalan dan agen
Harus ada pencocokan data antara jumlah tabung masuk dan keluar dengan laporan distribusi resmi Sesuai Dengan KK, Bila ditemukan selisih besar, perlu ditindaklanjuti secara serius.
2. Periksa kepatuhan pengecer
Pastikan hanya pengecer resmi yang menyalurkan LPG 3 kg. Pembelian borongan oleh pihak yang tidak berhak harus dihentikan.
3. Pantau harga di lapangan Terutama di Warung Eceran dan dari mana sumber pengambilannya
Harga yang jauh di atas HET merupakan indikasi kuat adanya permainan dalam rantai distribusi. Satgas pangan dan aparat terkait perlu segera turun tangan.
4. Inspeksi dugaan pengoplosan
Praktik ilegal pemindahan isi tabung subsidi harus ditindak tegas. Ini bukan hanya merugikan negara, tapi juga membahayakan keselamatan konsumen.
Pertamina perlu membuka data realisasi penyaluran LPG 3 kg kepada publik agar masyarakat dapat ikut mengawasi.
Kelangkaan gas bersubsidi di tingkat pangkalan dan Menumpuk di Kios- kios eceran Dijual 35-38 ribu pertabung.hal ini tidak boleh berlarut dan terus-menerus dianggap sebagai fenomena musiman.
Dibutuhkan penanganan yang jujur, transparan, dan menyeluruh agar subsidi benar-benar sampai kepada masyarakat kecil yang berhak.
> “Pada akhirnya, masyarakat hanya ingin kepastian: gas tersedia, harga sesuai aturan, dan tidak ada permainan di tengah jalan.”
Jangan biarkan masyarakat kecil menjadi korban dari sistem distribusi yang buruk. Sudah saatnya pemerintah, Pertamina, dan aparat hukum membuka tabir kelangkaan ini — dan menyelesaikannya hingga ke akar.*[TU]

































