“Zuryatini, Anak Yatim dari Desa Rema: Berlari Demi Ibu, Menggapai Cita di Tengah Keterbatasan”
TLii | Aceh | Gayo Lues – Di sebuah rumah sederhana di Desa Rema, Kecamatan Kutapanjang, tinggal seorang gadis muda bernama Zuryatini. Usianya baru 17 tahun, namun semangat dan tekadnya seolah melampaui batas usianya. Hidup tanpa ayah sejak kecil, ia kini hanya tinggal bersama ibunya, Maryam, yang sudah berusia 57 tahun. Meski usia kian senja, Maryam tetap bekerja serabutan, rela menerima ongkosan dari orang lain, demi satu hal: agar Zuryatini bisa terus sekolah dan meraih cita-citanya.
“Saya sudah tua, tenaga saya tidak seperti dulu lagi. Tapi demi anak, saya tetap bekerja apa saja yang bisa saya kerjakan. Harapan saya cuma satu, Zuryatini bisa sekolah setinggi-tingginya dan hidupnya tidak sesulit saya,” ucap Maryam dengan mata berkaca-kaca.
Di tengah keterbatasan, Zuryatini tumbuh menjadi anak yang penuh semangat. Sejak SD, prestasi akademiknya selalu stabil di peringkat 1, 2, atau 3. Tak berhenti di situ, ia juga aktif mengikuti berbagai perlombaan. Prestasinya pun terus berlanjut hingga bangku SMK. Tahun 2024, ia berhasil meraih Juara 1 O2SN tingkat SMK se-Provinsi Aceh. Setahun kemudian, di ajang O2SN tingkat SMA dan SMK se-Provinsi Aceh 2025, ia kembali naik podium dengan menyabet Juara 2.
Selain itu, Di Desa nya Juga ia juga selalu mendapat Juara Tilawah di Kec. kuta Panjang Kab. Gayo Lues
Puncaknya, pada ajang Marathon 5K yang digelar Pemkab Gayo Lues dalam rangka Haornas ke-42 dan HUT RI ke-80, Minggu (14/09/2025), Zuryatini kembali membuktikan dirinya. Dari ratusan peserta, ia berhasil finis pertama dan mengibarkan nama desanya.
“Saya ingin terus sekolah dan kuliah. Cita-cita saya bisa tercapai harapannya kalau dapat beasiswa Bidikmisi. Saya ingin membahagiakan ibu,” kata Zuryatini dengan suara lirih namun penuh keyakinan.
Keberhasilan Zuryatini ini juga tak lepas dari dukungan keluarga besarnya. Japar Gayo, abangnya yang dikenal sebagai konten kreator joget India di Gayo Lues, selalu menjadi sosok penyemangat.
> “Saya sangat bangga dengan adik saya ini. Anak-anak muda seperti Zuryatini adalah aset daerah. Pemerintah harus lebih memperhatikan mereka. Jangan biarkan keterbatasan ekonomi mematikan semangat mereka,” ujar Japar dengan penuh harap.
Di sisi lain, Bupati Gayo Lues Suhaidi, S.Pd., M.Si, dalam sambutannya saat membuka lomba marathon 5K-10K, menegaskan bahwa kegiatan olahraga seperti ini akan dijadikan agenda rutin tahunan.
> “Untuk membangun Gayo Lues kita perlu sehat. Saya pastikan yang menang adalah mereka yang jauh dari narkoba. InsyaAllah prestasi adik-adik akan semakin gemilang,” ucapnya.
Bagi Zuryatini, setiap langkah kakinya di lintasan lari adalah doa. Setiap peluh yang jatuh adalah perjuangan. Ia berlari bukan hanya untuk meraih medali, tapi untuk mewujudkan impiannya: mengubah masa depan dirinya dan ibunya.
Semoga, lewat perhatian pemerintah daerah dan dukungan masyarakat, Zuryatini dan anak-anak muda berbakat lainnya di Gayo Lues dapat terus berlari mengejar masa depan yang lebih cerah.
(Kang Juna)