TIMELINES iNEWS Investigasi | Aceh Besar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Aceh. Kondisi atmosfer yang labil, pertumbuhan awan cumulonimbus, dan penguatan angin belokan diperkirakan memicu hujan lebat, angin kencang, hingga potensi banjir dan pohon tumbang di sejumlah daerah.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda menyebutkan bahwa Aceh Besar masuk dalam wilayah siaga hidrometeorologi.
“Pertumbuhan awan konvektif meningkat dalam tiga hari terakhir. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti informasi resmi BMKG,” jelasnya.
BPBD Aceh Besar Siaga 24 Jam
Menindaklanjuti peringatan BMKG, Kalaksa BPBD Aceh Besar memastikan seluruh pos dan personel dalam status siaga tinggi.
“Kami siap merespons cepat setiap kejadian, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak stabil,” tegasnya.
Kesiapsiagaan ini kembali diuji dengan kejadian pohon tumbang yang terjadi Minggu, 23 November 2025, sekitar pukul 19.05 WIB di Desa Labui, Kecamatan Baitussalam. Informasi diterima dari warga bernama Syahbit Maulia, 26 tahun.
Menurut laporan resmi Pusdalops-PB BPBD Aceh Besar, pohon tumbang tersebut menghalangi jalan lintas antar-gampong dan mengganggu aktivitas masyarakat. Petugas Damkar Pos Induk Sibreh segera meneruskan laporan ke Pos Kajhu untuk tindakan cepat.
“Setiba di lokasi, petugas langsung melakukan pemotongan dan pembersihan. Pukul 19.45 WIB jalur sudah kembali normal,” tulis operator Pusdalops dalam laporan harian.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Plt Kadis Sosial Aceh: “Kita Tidak Boleh Lengah Menghadapi Cuaca Ekstrem”
Plt Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir, SE., MM., menegaskan bahwa kesiapsiagaan harus menjadi prioritas mengingat intensitas hujan yang meningkat di berbagai wilayah Aceh.
“Kita tidak boleh lengah menghadapi cuaca ekstrem. Dinas Sosial Aceh telah memastikan ketersediaan logistik darurat, termasuk makanan siap saji, perlengkapan keluarga, dan kebutuhan dasar lainnya. Begitu BPBD melaporkan adanya dampak bencana, tim kami langsung bergerak,” ujarnya.
Chaidir menambahkan bahwa Dinas Sosial terus memperkuat koordinasi dengan Dinsos kabupaten/kota dan seluruh jejaring Tagana.
“Tagana di seluruh Aceh berada dalam kondisi standby. Prinsip kami sederhana: sigap, cepat, tepat, dan humanis dalam melayani masyarakat terdampak.”
Sub Koordinator PSKBA Dinsos Aceh, Yanyan Rahmad: “Logistik dan SDM Kami Siap Digelar Kapan Saja”
Sub Koordinator PSKBA Dinas Sosial Aceh, Yanyan Rahmad,A.Ks,. M.Si menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan daerah rawan dan menyiapkan tim untuk mendukung BPBD, Dan Lembaga Terkait Lainya ketika situasi memburuk.
“ Buffer Stok logistik kami sudah siaga Disetiap Gudang Kab/Kota. Begitu ada kebutuhan dari lokasi , kami langsung salurkan. Dapur umum lapangan dan personel Tagana juga telah disiapkan untuk digelar kapan saja dibutuhkan,” ujar Yanyan.
Ia menegaskan bahwa kejadian pohon tumbang di Aceh Besar malam ini menjadi pengingat bahwa cuaca ekstrem bisa memicu insiden tiba-tiba.
“Peristiwa seperti ini memang terlihat kecil, tapi bisa berdampak besar jika tidak ditangani cepat. Karena itu, koordinasi antarinstansi sangat penting.”
Imbauan Bersama kepada Masyarakat
BMKG, BPBD, dan Dinas Sosial Aceh Besar meminta masyarakat untuk tetap siaga, mengurangi aktivitas di bawah pohon besar saat angin kencang, serta segera melapor jika melihat potensi bahaya.
“Jangan abaikan tanda-tanda alam. Laporkan cepat, dan hindari penyebaran informasi yang tidak jelas,” tegas BPBD.
Dengan sinergi lintas sektor ini, pemerintah Aceh berharap mampu meminimalkan dampak cuaca ekstrem dan memastikan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. *[Yahbit]

































