Hujan Deras Lumpuhkan Aktivitas di Aceh: Listrik Padam, Wilayah Terisolir, Warga Padati Kafe dan Warkop TU Abdullah Pulo, Rabu (26 November 2025)
TIMELINES iNEWS Investigasi | ACEH BESAR – Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Aceh sejak Senin malam hingga Selasa siang menyebabkan banjir di sejumlah kabupaten dan kota. Kondisi cuaca ekstrem ini diperparah oleh pemadaman listrik yang terjadi sejak pagi dan masih berlangsung hingga sore hari, mengganggu berbagai aktivitas masyarakat, termasuk sektor usaha kecil yang sangat bergantung pada ketersediaan arus listrik.
Beberapa daerah Wilayah Timur Aceh dilaporkan terisolir akibat meningkatnya debit air yang merendam permukiman serta badan jalan. Akses transportasi di sejumlah titik tersendat, sementara warga terus memantau perkembangan cuaca melalui informasi resmi dari BMKG dan BPBD serta Dinas Sosial BMKG sejak pagi telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir, longsor, dan angin kencang di wilayah Aceh.
Pemadaman listrik yang meluas berdampak besar terhadap kegiatan ekonomi harian masyarakat. Para pelaku UMKM menjadi salah satu pihak yang paling merasakan dampaknya. Di Pagar Air, Aceh Besar, Bandin Kemire, seorang pengusaha gilingan bumbu kuah belangong, ditemui TLii saat sedang berteduh Serbari Mengisi Daya Ponsel dan Menggunakan WiFi di Warung Kopi TU Abdullah. Ia mengungkapkan bahwa pemadaman listrik sejak pagi membuat usahanya lumpuh total.
“Sejak listrik padam dari pagi, usaha saya tidak bisa jalan sama sekali. Tempat saya mencari rezeki untuk menghidupi keluarga benar-benar lumpuh. Semua alat giling pakai listrik, jadi tidak ada yang bisa dikerjakan hari ini,” ujar Bandin dengan nada sedih.
Situasi serupa juga dialami banyak pelaku usaha lainnya, khususnya sektor pangan, percetakan, dan usaha rumahan yang sepenuhnya mengandalkan alat listrik. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena jika pemadaman berlangsung lama, pendapatan harian mereka dapat hilang sepenuhnya.
Sementara itu, pemadaman listrik memicu lonjakan kunjungan masyarakat ke sejumlah kafe dan kedai kopi di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sejak siang, tempat-tempat tersebut tampak penuh oleh warga yang datang untuk mengisi daya ponsel, mengakses WiFi, serta memantau perkembangan banjir, longsor, dan informasi cuaca lainnya di Kampung Halamannya,Di tengah cuaca dingin dan hujan yang tak kunjung reda, secangkir kopi hangat menjadi pilihan sambil menunggu situasi membaik.
“Sejak listrik padam, kami terpaksa ke kafe untuk ngecas HP dan pantau kondisi. Kerjaan online juga jadi tertunda,” ujar Yusuf, Warga Pagar Air Aceh Besar yang akrab disapa Yah Loet. Ia berharap PLN segera mengatasi gangguan tersebut. “Masyarakat berharap listrik bisa cepat hidup lagi. Banyak usaha yang bergantung pada listrik untuk mencari nafkah,” tambahnya.
Di sisi lain, tim BPBD, Dinas Sosial, TAGANA bersama TNI/Polri dan relawan kemanusiaan Serta Pilar-Pilar Sosial terus melakukan pemantauan di beberapa wilayah yang terdampak banjir. Evakuasi dilakukan untuk warga yang berada di kawasan rawan atau rumah yang sudah terendam cukup tinggi. Sejumlah titik di dataran rendah dan dekat aliran sungai tercatat mengalami banjir terparah sejak pagi.
Pemerintah daerah menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan longsor, mengingat intensitas hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. BMKG juga meminta warga menghindari daerah berisiko, tidak memaksakan diri melintasi genangan air, dan selalu memantau informasi resmi dari kanal pemerintah.
Hingga berita ini diturunkan, aliran listrik di sejumlah wilayah masih padam. Pihak PLN Aceh disebut terus berupaya melakukan perbaikan jaringan dan pemulihan layanan. Masyarakat berharap kondisi dapat segera normal agar aktivitas harian serta roda perekonomian kembali berjalan seperti sediakala. *[Yahbit]

































