TLii | ACEH |Banda Aceh, 5 November 2025 — Dunia pendidikan Gayo Lues kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Putri Betung, Muhtarudin, S.Pd.I., M.Pd, berhasil meraih peringkat 2 Kepala SMA Dedikatif Terbaik Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2025 dalam ajang Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi dan Berdedikasi Provinsi Aceh yang digelar di Hotel The Pade, Banda Aceh, Selasa (4/11).
Acara bergengsi tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.SP, serta dihadiri oleh Komisi D DPRA, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Aceh atau perwakilannya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Aceh, termasuk Kacabdin Gayo Lues, Basri, S.Pd, dan Kepala Balai Guru dan Tendik Aceh, Muhammadi, S.Com., M.Si.
Penghargaan untuk Muhtarudin diserahkan langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Langsa, Salamuddin, S.Pd.I, mewakili Dinas Pendidikan Aceh.
Dalam ajang tersebut, Muhtarudin mempresentasikan karya praktik baik berjudul “Menyalakan Harapan di Tengah Keterbatasan: Strategi Sekolah dalam Penjemputan Anak Rentan Putus Sekolah.”
Karya ini mengisahkan perjuangan sekolah di daerah terpencil Kecamatan Putri Betung dalam memastikan setiap anak tetap bersekolah meski dihadapkan pada kondisi geografis sulit dan keterbatasan ekonomi.
“Bagi kami di daerah, pendidikan bukan hanya soal mengajar di kelas, tapi juga soal menjemput semangat anak-anak agar tidak menyerah pada keadaan. Ada siswa yang harus menempuh perjalanan jauh, ada yang hampir berhenti sekolah karena faktor ekonomi, tapi kami berusaha hadir memberi solusi,” tutur Muhtarudin penuh haru seusai menerima penghargaan.
Dengan kerendahan hati, Muhtarudin menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah hasil kerja individu, melainkan buah kerja sama seluruh pihak di SMAN 1 Putri Betung.
> “Saya tidak bekerja sendiri. Semua guru, staf, komite sekolah, hingga masyarakat sekitar turut berperan. Kami hanya ingin memastikan tidak ada satu pun anak di Putri Betung yang kehilangan harapan untuk sekolah. Kami bekerja dengan sepenuh hati, melayani dengan ikhlas, semata-mata mengharap ridho Ilahi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan menghadirkan terobosan baru demi meningkatkan mutu pendidikan di wilayah terpencil.
> “Bagi kami, penghargaan ini adalah amanah. Artinya, kami harus terus memperbaiki diri dan memperluas pengabdian agar pendidikan di daerah tertinggal tidak tertinggal dalam kualitas dan semangat,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.SP, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada para kepala sekolah yang telah menunjukkan dedikasi dan inovasi luar biasa, meskipun bertugas di daerah dengan keterbatasan fasilitas.
“Apresiasi ini kami berikan sebagai bentuk penghargaan atas semangat dan pengabdian para pendidik yang terus menghadirkan praktik baik dan dampak nyata bagi peserta didik di seluruh Aceh,” ujarnya.
SMAN 1 Putri Betung dikenal dengan program inovatifnya “Sekolah Menjemput Anak.” Dalam program ini, guru dan kepala sekolah bekerja sama dengan perangkat desa untuk mendatangi rumah-rumah siswa yang berpotensi putus sekolah, memberikan semangat, dukungan moral, dan bantuan pendidikan.
Program ini berhasil menekan angka putus sekolah sekaligus menumbuhkan kembali semangat belajar anak-anak di pelosok.
Sebagai penutup, Muhtarudin berharap semangat “menyalakan harapan di tengah keterbatasan” dapat menjadi gerakan kolektif bagi semua pihak dalam memajukan pendidikan di Aceh.
“Selama kita meniatkan pengabdian ini untuk kemaslahatan dan ridho Allah, insyaallah setiap langkah kecil akan membawa perubahan besar,” tutupnya dengan senyum penuh ketulusan.
(Kang Juna)






































