TIMELINES iNEWS Investigasi | Bireuen –Aceh – Banjir kembali menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Senin sore hingga malam hari, 24 November 2025. Tingginya intensitas hujan yang berlangsung terus-menerus membuat debit air Krueng Leubu meningkat cepat. Kondisi semakin parah ketika pasang air laut terjadi hampir bersamaan, mengakibatkan luapan air masuk ke permukiman warga.
Sekitar pukul 21.10 WIB, air mulai merendam rumah-rumah di Desa Lhokmambang, khususnya Dusun Kaye Adang di Kecamatan Gandapura. Sedikitnya 50 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke Meunasah desa yang dijadikan lokasi perlindungan sementara. Pemerintah berencana menyiapkan dapur umum lapangan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Sementara laporan dari TKSK Kecamatan Makmur,Eva melaporlan bahwa, sejak pagi air juga telah menggenangi permukiman warga setempat. Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Makmur, yang dibentuk Kemensos RI pada 2023, telah dilibatkan untuk membantu warga yang terdampak bersama TAGANA dan pilar sosial setempat.
Tidak ada korban jiwa, namun banjir mengganggu aktivitas masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran karena hujan belum menunjukkan tanda-tanda berhenti. Tagana Dinas Sosial Kabupaten Bireuen bergerak cepat menurunkan tim untuk pendataan, pemantauan, dan pemberian bantuan awal. Personel yang bertugas—Muqsal Haris, Jabardi, dan Syarifah Tuti Alawiyah—melaporkan bahwa ketinggian air berpotensi terus meningkat mengingat intensitas hujan yang masih tinggi serta kondisi sungai yang belum stabil.
Pengendali Posko TAGANA Bireuen sekaligus Ketua Forum Tagana Kabupaten Bireuen, Zulfikar GA, segera menginstruksikan penyebaran personel ke sejumlah titik rawan banjir. Fokus penanganan diarahkan pada evakuasi kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas. TAGANA berkoordinasi dengan Dinas Sosial, BPBD, perangkat desa, dan relawan kebencanaan lain untuk memastikan proses penanganan darurat dapat berjalan cepat dan efektif.
Kepala Dinas Sosial Bireuen juga mengeluarkan himbauan resmi agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan, angin kencang, pohon tumbang, dan tanah longsor. Warga diminta mengamankan dokumen penting, memastikan jalur evakuasi keluarga, dan menghindari aktivitas dekat sungai serta saluran air. Informasi resmi dari BPBD, Dinas Sosial, dan BMKG harus menjadi acuan, dan warga diimbau segera melapor apabila melihat tanda-tanda bahaya baru. Seluruh Tagana dan relawan diperintahkan untuk siaga penuh menghadapi potensi peningkatan risiko.
Sementara Plt. Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir, SE., MM., menginstruksikan Tagana kabupaten/kota Diseluruh Aceh untuk siaga 24 jam. Ia menekankan pentingnya kesiapan peralatan evakuasi seperti perahu karet, pelampung, tali penyelamat, serta logistik dasar seperti makanan siap saji, selimut, dan perlengkapan darurat lainnya. Chaidir juga mengingatkan pentingnya koordinasi lintas lembaga, serta menegaskan bahwa keselamatan petugas harus menjadi prioritas dalam setiap operasi di lapangan.
Sejalan dengan itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang berpeluang disertai angin kencang dalam beberapa hari ke depan. BMKG meminta masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rendah dan dekat aliran sungai. Aktivitas berisiko seperti memancing di pinggir sungai, membersihkan saluran air saat hujan, atau beraktivitas di lereng rawan longsor harus dihindari.
Dengan koordinasi intensif antara Dinas Sosial, BPBD, Tagana, unsur relawan, serta dukungan informasi dari BMKG, pemerintah berharap penanganan banjir dapat dilakukan cepat dan tepat sasaran. Penambahan titik pengungsian dan bantuan logistik turut disiapkan apabila situasi memburuk. Untuk saat ini, status siaga masih diberlakukan, sementara pemantauan lapangan terus dilakukan. Masyarakat diminta tetap tenang, waspada, dan mematuhi seluruh himbauan resmi guna menjaga keselamatan bersama.*[Yahbit]

































