TLii | LAPAS PEREMPUAN KLS IIA MEDAN
26/11/2025
TIMELINES INEWS INVESTIGASI, Medan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Perempuan Medan resmi menutup kegiatan Pelatihan Kemandirian Bersertifikat Bidang Handycraft yang bekerja sama dengan LKP Adlia Mahardika, Rabu (26/11/25). Kegiatan berlangsung di Joglo Lapas Perempuan Medan dan menjadi bagian dari upaya pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Program pelatihan yang dimulai sejak Rabu (03/11/25) ini diikuti oleh 16 orang warga binaan yang berpartisipasi secara aktif. Selama pelatihan, peserta memperoleh pengalaman dan keterampilan praktis dalam pembuatan kerajinan tangan yang dapat Bernilai ekonomi serta menjadi bekal untuk kehidupan lebih mandiri setelah bebas nanti.

Penutupan pelatihan dihadiri langsung oleh Kalapas Perempuan Medan, Yekti Apriyanti. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Perempuan Medan untuk mendorong WBP menjadi lebih produktif dan siap kembali ke masyarakat.
“Tujuan pembinaan kemandirian yang kita laksanakan adalah agar warga binaan memiliki keterampilan atau skill, sehingga ketika kembali ke masyarakat dapat bersaing di dunia kerja atau membuka usaha mandiri. Yang paling penting adalah tidak mengulangi lagi tindak pidananya. Pelatihan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi wujud nyata komitmen kami dalam membekali warga binaan dengan keterampilan praktis yang bermanfaat setelah bebas,” ujar Yekti Apriyanti.
Kalapas juga menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan arahan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, terkait akselerasi pembinaan berbasis kemandirian ekonomi untuk memperkuat ketahanan dan kemampuan warga binaan dalam menghadapi kehidupan setelah bebas.
Sementara itu, Kepala LKP Adlia Mahardika, Mardelina Natalia Sibuea, mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin dengan baik.
“Kami mendukung penuh program pelatihan kejuruan di Lapas. Ini bentuk kontribusi kami dalam membina sumber daya manusia yang siap bersaing dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, Lapas Perempuan Medan berharap para peserta dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan, menjadi lebih mandiri, dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas hidup setelah kembali ke lingkungan sosial, Terangnya.
(***)

































