Aiptu Joko Ansari SH personel polres Gayo Lues dibawah bimbingan ketua APTI Gayo Lues berhasil kembangan tanaman tembakau dilahan yang tandus
TLii | ACEH | GAYO LUES, Aiptu Joko Ansari SH yang merupakan Personil Polres Gayo Lues Polda Aceh yang menjabat sebagai Kapospampol Blangpegayon Polsek Blangkejeren berhasil menanam pohon Tembakau di Lahan tidur yang Tandus di desa Pangur kecamatan Dabun gelang Kabupaten Gayo Lues Propinsi Aceh. Jum’at (03/05/2025).
Aiptu Joko Ansari SH menerangkan bahwa Adapun Jenis Tembakau yang di tanam sebagian besarnya yaitu tembakau asli Gayo Varitas Tapak Burik dan sebagian kecil nya Tembakau Jawa.
Dari luas lahan 1,5 Hektar, tembakau yang ditanam seluas 14 Rantai saja dengan perkiraan jumlah tanaman sekitar 15.000 batang Tembakau,
Lahan yang digunakan adalah pinjam pakai dari Dinas Pertanian Pemdakab Gayo Lues, guna mendukung program ketahanan pangan yang sedang dilaksanakan oleh Polres Gayo Lues, maka Pihak Dinas Pertanian Pemdakab Gayo Lues memberikan pinjam pakai lahan kepada personel Polres Gayo Lues yang ingin berkebun dengan catatan selesai program ketahanan pangan maka lahan akan dikembalikan ke pihak Pemdakab Gayo Lues.
Tanaman Tembakau ditanam menggunakan mulsa guna mengendalikan hama gulma sebanyak 14 mulsa.
selain tanaman tembakau, juga ada tanaman tumpang sari berupa tanaman cabai rawit.
sebelum nya lahan ini lahan tandus yang sudah ditanami sere wangi di bawah pohon pinus lahan tersebut telah dilakukan pengecekan PH tanah dengan angka 5’5.
Melihat PH nya rendah, setelah lahan dibuka menggunakan traktor, selanjutnya di tabur kapur dolomit, kemudian pupuk organik dari kotoran ternak lembu dan kompos dari sisa pembakaran daun sere wangi
Selama kegiatan penanaman Tembakau ini dilakukan, Aiptu Joko selalu berkonsultasi dengan ketua APTI Gayo Lues sdr Jack Gayo bahkan juga sempat berkonsultasi dengan prof Abu Bakar Karim tentang pemasarannya.

ketua APTI Gayo Lues sdr. Jack Gayo menerangkan, sebenarnya Masyarakat Gayo Lues ini adalah Ahlinya kalau soal Tembakau, Bahakan sejak dulu itu yang menjadi usaha selain beternak, dan malah kita juga belajar dari mereka, namun yang menjadi persoalan selama ini lahan Tembakau itu selalu berpindah-pindah tempat karna minimnya pemahaman bagaimana mengelola tanah, dan di jaman itu juga pupuk agak langka, sehingga mereka selalu mencari lahan baru yang dianggap subur yang mengakibatkan terjadinya tebang pilih atau perambahan hutan, hari ini kita bisa buktikan lahan Gersang dan tandus bisa diolah menjadi lahan subur, bahkan pertumbuhan tembakaunya juga bisa dikatakan sangat jarang bisa seperti ini, kedepan malah yang kita kawatirkan bukan bagaimana caranya meningkatkan hasil produksinya, tapi yang kita kawatirkan, ketika hasil produksi petani Tembakau melimpah, malah kita tidak tau mau dijual kemana.
karna itu, harapan kita Pemerintah Kabupaten Gayo Lues ini bisa membantu mencari atau membuat kerjasama dengan salah satu perusahaan yang bisa menampung Tembakau dalam skala besar, agar Petani kita tidak kecewa, jangan kemudian kita berhasil dalam pengembangannya, tapi malah gagal dalam pemasarannya. (Red)