TLii|Jakarta, 20 Februari 2025- Pemandangan tak biasa terjadi usai pelantikan kepala daerah di Istana Negara. Wakil Bupati Tolitoli, Moh Besar Bantilan, mencuri perhatian publik saat meninggalkan istana dengan menaiki bajaj bersama sang istri, Ny Caroline.
Tanpa pengawalan ketat atau kendaraan dinas mewah, pasangan ini memilih moda transportasi sederhana menuju hotel tempat mereka menginap bersama keluarga.
Mengenakan seragam putih-putih kebesaran, Esar—sapaan akrab Moh Besar Bantilan—terlihat santai dan tersenyum kepada awak media yang mengabadikan momen tersebut. Bajaj biru yang membawanya melaju perlahan seolah menjadi simbol kesederhanaan seorang pemimpin yang tetap dekat dengan rakyatnya.
Esar bukanlah nama asing di Tolitoli. Sebagai putra kedua dari mantan Bupati H. Moh Saleh Bantilan, ia mewarisi jejak kepemimpinan yang kuat. Bersama Bupati H. Amran Yahya, pasangan ini telah dua periode memimpin Tolitoli dan membawa berbagai perubahan serta pencapaian bagi daerah tersebut.
Meski masih tergolong generasi milenial, Esar menunjukkan kematangan dalam berpolitik. Sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN), ia digadang-gadang memiliki talenta besar dalam menjalankan roda pemerintahan. Kiprahnya dalam politik semakin diperhitungkan, terutama menjelang pemilihan kepala daerah mendatang.
Di bawah kepemimpinan Amran Yahya dan Esar, Tolitoli mencatatkan berbagai prestasi yang membanggakan. Bahkan, perhatian pemerintah pusat terhadap daerah ini semakin besar, terbukti dengan kunjungan langsung Presiden Joko Widodo ke Tolitoli pada akhir masa jabatannya. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan mereka memiliki dampak yang nyata dan signifikan.
Momen Esar menaiki bajaj usai pelantikan ini pun menuai beragam tanggapan dari masyarakat dan pengamat politik. Sebagian menilai langkah tersebut sebagai bentuk kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat, sementara yang lain melihatnya sebagai strategi politik untuk membangun citra merakyat menjelang kontestasi politik berikutnya.
Terlepas dari berbagai spekulasi, Esar tetap melangkah dengan gaya kepemimpinannya sendiri. Akankah kesederhanaannya ini menjadi nilai lebih dalam perjalanannya di dunia politik ke depan? Publik Tolitoli tentu akan terus menantikan kiprah dan langkah selanjutnya dari sang wakil bupati yang tak segan naik bajaj usai dilantik di Istana Negara.***