TIMELINESINEWS-INVESTIGASI.com | TANGERANG SELATAN – Tim Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Widya Dharma Husada Tangerang menyelenggarakan kegiatan edukasi kesehatan reproduksi bertema “Cegah Seks Bebas” di SMK Al Amanah, Tangerang Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis 8 Mei 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya pemahaman yang benar tentang kesehatan reproduksi serta dampak dari perilaku seksual berisiko, guna mencegah seks bebas di kalangan remaja.
Edukasi ini diikuti oleh siswa kelas XII SMK Al Amanah, Tangerang Selatan, yang dilaksanakan dengan metode presentasi dan diskusi interaktif.
Ns. Betty, MPH, selaku dosen pengampu mahasiswa STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, menyatakan bahwa memberikan pengetahuan kepada remaja mengenai kesehatan reproduksi sangatlah penting.
“Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi di kalangan remaja merupakan langkah awal untuk menjaga kesehatan mereka di masa depan. Kami berharap informasi ini dapat membantu mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait seksualitas,” ujar Betty.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Ns. Rafika, M.Kep, salah satu dosen yang terlibat dalam kegiatan ini, menambahkan bahwa kegiatan edukasi ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan sekolah.
“Kegiatan ini adalah kontribusi nyata dari STIKes Widya Dharma Husada dalam membantu mencegah seks bebas dan mempererat hubungan dengan SMK Al Amanah,” tambah Ns. Rafika.
SMK Al Amanah, Tangerang Selatan, juga menjalankan berbagai program untuk mencegah seks bebas di kalangan remaja, salah satunya adalah penguatan keimanan sebagai pondasi utama untuk menanggulangi perilaku seks bebas.
“Program ini diharapkan dapat memberikan dasar moral yang kuat bagi siswa dalam menghadapi tantangan remaja terkait seksualitas,” ungkap Ns. Rafika.
Nafa Anggraini, mahasiswa semester 2 prodi S-1 Keperawatan STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, menjadi pemateri yang menjelaskan berbagai topik terkait kesehatan reproduksi.
Salah satu topik yang dibahas adalah fenomena “body count,” istilah yang merujuk pada jumlah pasangan seksual seseorang.
Istilah ini sering kali menjadi pembicaraan di kalangan remaja dan dapat mempengaruhi persepsi serta perilaku mereka terkait seksualitas.
Melalui edukasi ini, siswa diberikan pemahaman mengenai bahaya seks bebas dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Mereka juga diberikan pengetahuan terkait risiko kehamilan yang tidak diinginkan serta penyakit menular seksual (PMS), yang sering kali menjadi akibat dari perilaku seksual berisiko.
“Kegiatan ini sangat penting bagi remaja untuk memahami bahwa perilaku seksual yang tidak aman dapat membawa dampak yang sangat besar bagi kesehatan mereka,” ucap Nafa Anggraini.
Kepala SMK Al Amanah Muhammad Mawahib, S.Kom., mengapresiasi kegiatan edukasi yang diselenggarakan oleh STIKes Widya Dharma Husada.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena memberikan wawasan yang penting bagi siswa untuk menjaga kesehatan reproduksi mereka. Program ini membantu mereka memahami dampak buruk dari seks bebas dan pentingnya menjaga diri,” tutur Muhammad Mawahib.
Selama kegiatan edukasi, siswa kelas 11 SMK Al Amanah menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Mereka aktif berpartisipasi dalam diskusi dan banyak yang mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik, informatif dan mudah dipahami.
“Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, saya jadi lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas,” kata salah satu siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
Program edukasi ini juga sejalan dengan visi dan misi SMK Al Amanah yang berkomitmen untuk terus memberikan pendidikan yang tepat kepada siswa guna membentuk generasi muda yang sehat, bertanggung jawab dan berakhlak mulia.
SMK Al Amanah berharap agar kegiatan edukasi seperti ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi bagian dari program berkelanjutan dalam upaya mendukung kesehatan remaja.
SMK Al Amanah juga melaksanakan berbagai program pencegahan seks bebas, yang salah satunya adalah penguatan keimanan yang diyakini dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan memitigasi risiko seks bebas.
Program ini diharapkan dapat berlanjut sebagai langkah strategis dalam mendukung kesehatan remaja.