Kemensos RI Kerahkan 20 Tagana Pusat sebagai Special Koki, Perkuat Operasi Dumlap 600 Tagana Aceh di 13 Daerah Terdampak Banjir

TARMIZI UMAR

- Redaksi

Senin, 1 Desember 2025 - 22:56 WIB

2036 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIMELINES iNEWS Investigasi | Aceh – Operasi penanganan darurat banjir di Aceh mendapat dorongan signifikan setelah Kementerian Sosial RI mengerahkan 20 personel Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Pusat yang memiliki kompetensi khusus sebagai Special Koki. Mereka dikirim untuk memperkuat operasional Dapur Umum Lapangan (Dumlap) yang menjadi penopang utama kebutuhan pangan pengungsi di berbagai wilayah.

Kedatangan 20 TAGANA Pusat ini merupakan tindak lanjut atas penugasan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI yang sebelumnya telah mengutus PIC Penanganan Darurat Bencana Aceh, Kang Adox Hermawan. Sosok Adox dikenal luas di kalangan TAGANA Indonesia sebagai instruktur dan inspirator senior Kemensos yang berpengalaman melatih relawan di berbagai daerah bencana.

Menurut Sub Koordinator PSKBA Dinas Sosial Aceh, Yanyan Rahmad, A.Ks., M.Si., pengiriman TAGANA Pusat bukan sekadar penambahan personel, tetapi sebuah penguatan strategis untuk memastikan layanan makanan siap saji berjalan tanpa henti di seluruh titik pengungsian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

> “Penguatan sumber daya TAGANA ini sangat penting agar pendistribusian makanan siap saji dan layanan Dumlap tetap berjalan optimal di semua titik pengungsian,” ujar Yanyan.

Para TAGANA Utusan Pusat ini akan langsung bergabung dengan 600 TAGANA Aceh yang telah tersebar di 13 kabupaten/kota terdampak banjir hidrometeorologi, yakni Pidie Jaya, Pidie, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang. Di banyak wilayah, akses masih terputus akibat jembatan ambruk dan jalan longsor, sehingga suplai logistik sangat bergantung pada Dumlap.

Dampak infrastruktur yang rusak menuntut penanganan ekstra. Salah satu titik kritis berada di kawasan Jembatan Kuta Blang, yang hanya bisa dilintasi dengan perahu kecil setelah akses utama runtuh dihantam derasnya arus. Ratusan warga di wilayah ini masih mengandalkan makanan siap saji dari Dumlap, sementara minimnya posko membuat sebagian masyarakat terpaksa bermalam di pinggir sungai dan teras toko.

> “Banyak warga menunggu penyeberangan bot sejak pagi dan terpaksa tidur di sembarang tempat karena tidak adanya posko dan tenda istirahat. Ini sangat mendesak, terutama bagi anak-anak dan lansia,” kata Yanyan.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir, S.E., M.M., telah menugaskan Yanyan Rahmad untuk mengawal seluruh kebutuhan logistik Dumlap serta memperkuat koordinasi TAGANA di lapangan. Hal ini mencakup pengawasan suplai bahan pangan, pemenuhan air bersih, hingga memastikan kapasitas produksi makanan siap saji dapat memenuhi kebutuhan harian para pengungsi.

Chaidir menegaskan bahwa dukungan Kemensos—baik pengiriman logistik dasar, relawan Tagana Pusat, maupun supervisi lapangan—sangat krusial untuk mempercepat pemulihan di tengah kondisi cuaca yang masih tidak menentu.

Sebagai upaya menutup celah komunikasi di wilayah terisolasi, Dinas Sosial Aceh juga membekali TAGANA di lapangan dengan Handy Talky (HT). Penguatan komunikasi ini diyakini dapat mempermudah koordinasi antartim dan mempercepat respons jika terjadi kondisi darurat di titik-titik pengungsian baru.

Dengan total lebih dari 620 TAGANA kini bergerak serentak, pemerintah berharap distribusi bantuan pangan, logistik, layanan Dumlap, serta perlindungan sosial dapat menjangkau seluruh wilayah terdampak secara merata. Penguatan personel dan peralatan ini diharapkan mampu menjaga layanan kemanusiaan berjalan stabil hingga masa tanggap darurat dinyatakan selesai.
*[Yahbit]

Berita Terkait

Warga Aceh Besar Panik, Krisis Energi dan Kebutuhan Pokok Kian Parah, Pemerintah Dinilai Tak Hadir
Pemerintah Aceh Apresiasi Dukungan Dinas Sosial Jawa Timur dan Jawa Barat Mengirim Personel Tagana Perkuat Penanganan Banjir di Aceh
Krisis Gayo Lues: Jaringan Terputus, Harga Sembako Melonjak, BBM Langka, dan Pasokan Listrik Kritis
Data Sementara Bencana Aceh: Korban Meninggal 156 Orang, 1.838 Terluka
Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah
Bupati Pidie Jaya Hadiri Penutupan Rapat Paripurna II DPRK, Tegaskan Sinergi Pemerintah dalam Percepatan Penanganan Banjir dan Pembangunan Daerah
Polres Lhokseumawe Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak Banjir di Meurah Mulia
Pemko Langsa Distribusikan Bantuan Bahan Makanan Ke Posko-posko Banjir

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:28 WIB

Warga Aceh Besar Panik, Krisis Energi dan Kebutuhan Pokok Kian Parah, Pemerintah Dinilai Tak Hadir

Selasa, 2 Desember 2025 - 00:00 WIB

Krisis Gayo Lues: Jaringan Terputus, Harga Sembako Melonjak, BBM Langka, dan Pasokan Listrik Kritis

Senin, 1 Desember 2025 - 23:28 WIB

Data Sementara Bencana Aceh: Korban Meninggal 156 Orang, 1.838 Terluka

Senin, 1 Desember 2025 - 23:17 WIB

Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah

Senin, 1 Desember 2025 - 22:56 WIB

Kemensos RI Kerahkan 20 Tagana Pusat sebagai Special Koki, Perkuat Operasi Dumlap 600 Tagana Aceh di 13 Daerah Terdampak Banjir

Senin, 1 Desember 2025 - 21:46 WIB

Bupati Pidie Jaya Hadiri Penutupan Rapat Paripurna II DPRK, Tegaskan Sinergi Pemerintah dalam Percepatan Penanganan Banjir dan Pembangunan Daerah

Senin, 1 Desember 2025 - 20:19 WIB

Polres Lhokseumawe Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak Banjir di Meurah Mulia

Senin, 1 Desember 2025 - 19:28 WIB

Pemko Langsa Distribusikan Bantuan Bahan Makanan Ke Posko-posko Banjir

Berita Terbaru